masukkan script iklan disini
Generasinusa.com, Simalungun:
Pasca terjadinya aksi Warga Huta Balige Nagori Mariah Jambi dan warga Moho hendak menggarap lahan PTPN - IV Unit Bah Jambi di Afd 2 yang terjadi Selasa (26/8) mengakibat Danton Security Jawardi harus rawat inap di RSUD Pematang Siantar.
Informasi dihimpun Manajemen PTPN IV mendatangkan ribuan karyawan dari seluruh unit di Distrik I, Senin (15/8/2022), untuk menghadang ratusan warga yang akan beraksi menggarap lahan sawit unit Kebun Bah Jambi yang status Hak Guna Usahanya (HGU) aktif.
Dikutip dari Video yang beredar pada saat itu Manager PTPN-IV Unit Jambi dihadapan ratusan massa bahwa jika warga merasa lahan tersebut ada miliknya jangan dengan cara anarkis ," Silahkan tuntun melalui jalur hukum . Jangan membuat tindakan anrkis terhadap pekerja atau karyawan karena dalam hal ini pekerja adalah hanya menuruti aturan kerja dari manegemen PTPN IV.
Danton Security Jawardi di konfirmasi di ruangan RSUD Djasamken Saragih Pematang Siantar (22/8) sekira jam 14.30 wib mengisahkan bahwa
masyarakat yang mengatasnamakan kelompok tani ingin menggarap kebun kelapa sawit yang produktif di Afdeling II Nagori Moho seluas sekitar 200 hektare.
"Warga melayangkan surat ke Kapolres, Camat dan Nagori untuk memperluas lahan yang sudah digarap 125 hektare jauh sebelumnya. Mereka masih kurang puaslah, mau merambah lagi ini sekitar 200 hektare lagi. Atas dasar itu, makanya kami dari pengamanan kebun bersama serikat pekerja berkumpul di lokasi untuk mempertahankan aset PTPN-IV," kata Jawardi
Menurut Jawardi, warga yang ingin menggarap tersebut sebanyak 147 Kepala Keluarga dari Nagori Mariah Jambi dan Huta Balige, setelah sebelumnya menggarap sekitar 125 hektare dengan dalih milik nenek moyang mereka.
" Massa sudah membawa perlengkapan seperti cairan yang diduga racun yang dapat mematikan tanaman sawit, semprot, parang, sabit cangkul dan lainnya. Mereka sempat memasuki lokasi kebun namun beruntung belum sempat beraksi karena karyawan langsung dengan cepat berdatangan untuk menghadang. Karena aksinya tidak bisa terlaksana, ratusan warga tampak memilih untuk mundur pulang dengan alasan makan siang," beber Jawardi.
Lanjutnya pada saat serikat pekerja Kebun Bah Jambi bersama Security saat menghadang massa dari Nagori Moho dan Huta Balige sempat dua orang Security di pukuli warga termasuk dirinya. Saya ditarik oleh warga yang saya tidak kenal dan di pukuli sehingga bagian kepala ,tangan dan kaki mengalami luka- luka. Hand Phone, Dompet juga hilang. Pada hal pada saat itu ada hadir petugas Polsek Tanah Jawa namun tidak dapat mengamankan atau kurang rispek.
Kita kecewa dengan pihak kepolisian yang hadir pada saat itu tidak mengamankan warga yang menarik dan memukuli saya. Akibatnya saya di opname di RSUD ini. Danton mengisahkan.
" Mewakili Manegemen PTPN -IV meminta agar penegak hukum bertindak adil dan tegas agar tidak terjadi lagi tindakan semena oleh warga penggarap sehingga menimbulkan korban seperti yang saya alami," harap Jawardi.
Saat di konfirmasi apakah sudah membuat pengaduan ke pihak Kepolisian? Jawardi mengatakan sudah. " Saya sudah membuat pengaduan ke Polres Simalungun . Namun hingga saat ini belum ada tindakan," keluh Jawardi.
Salah seorang saksi mata pada saat insiden tersebut di temui di Bah Jambi berinisial "E" menyampaikan bahwa insiden terbit benar adanya. " Kita sesalkan pihak kepolisian karena membiarkan Petugas pengamanan Kebun dalam hal ini Danton Security di pukuli oleh massa." Ucap Sumber. (Mt/GN)